Bentuk Kebahagiaan yang Nyata.

Surabaya Carnival Night Market 01/01/17

Sebelumnya, aku pernah punya banyak cerita dengan mereka. Tidak perlu kamu tau siapa satu per satu dari mereka. Bagiku semua itu sudah usang.Memang, tidak dapat ku pungkiri awal yang mereka berikan begitu indah. Memberi ini itu, berkata ini itu, bahkan berjanji ini itu. Namun, seiring berjalannya waktu dan entah memang mereka yang begitu atau ada yang salah dalam diriku hingga membuat kebohongan mereka muncul satu per satu. Lalu, semua itu tentu saja membuat rasa yang telah ku bangun dalam diriku menjadi roboh begitu saja. Mungkin aku memang seorang yang pecundang. Tidak mau berjuang soal rasaku. Tapi entah kenapa rasanya begitu percuma aku memperbaikinya jika hanya aku sendiri yang melakukannya, hanya aku yang memperjuangkannya. Aku tau itu. Aku tau siapa mereka.

Semua itu nyaris membuatku tidak percaya lagi soal rasa, terlebih kepada pria sejenis mereka karena aku tau kisah yang akan mereka suguhkan tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya. Hanya pemeran, waktu, dan tempat saja yang berbeda. Meski banyak pria yang silih berganti merayu ini itu, dan mencoba memberi hal baru. Tapi tetap saja bagiku soal rasa tidak seremeh itu. Mungkin memang tidak adil jika aku menyamakan mereka  yang baru saja ada dengan mereka yang pernah ada. Tapi, untuk apa aku memaksa hati yang masih enggan untuk terbuka dan keyakinan rasa yang sama sekali tidak ada. Bukankah itu hanya membuang-buang waktu saja?

Ku biarkan semuanya mengalir begitu saja. Seperti aliran air yang tidak pernah tau ke arah mana ia akan pergi. Hingga akhirnya aku bertemu dengan satu pria. Jujur saja, awalnya tidak ada satu pun hal yang dapat ku jadikan alasan kenapa aku harus memilihnya seperti saat aku memiliih mereka yang dulu pernah ada. Tapi anehnya, aku terus membiarkan diriku larut di dalam sana, larut bersamanya, larut bersama cakap yang tiada hentinya. Lebih anehnya lagi, saat semula keraguanku untuk menerima sebuah hati begitu sulit ku buang tapi saat itu juga dengan mudahnya aku bisa menghapus segala keraguan itu sendiri.

Mungkin ini yang disebut ditemukan dan menemukan atau bisa dibilang saling menemukan. Saat dua orang yang sudah lelah mencari lalu mereka saling dipertemukan dan mereka mampu bertahan karena mereka sama-sama tau bagaimana sulitnya mencari. Maksudku, mereka berdua mampu saling bertahan dan saling menguatkan ketika salah satunya mulai menyerah. Mereka berdua melakukannya, mereka saling dan beriring, bukan menggiring dan digiring. Bukankah itu bentuk kebahagiaan yang nyata? Kebahagiaan yang tidak mampu kamu beli dimana saja.
Biar saja aku terkesan berlebihan dalam menyampaikan ini. Berlebihan dalam menceritakan siapa dia yang ku sebut menemukan. Padahal aku tau, tidak ada satu pun hal yang dapat ku jadikan jaminan bahwa kita akan terus baik-baik saja, kita akan tetap terus ada. Tapi setidaknya, dengan adanya dia  sejak tanggal ini di tahun lalu hingga tanggal ini di tahun ini dapat ku jadikan bukti bahwa dia masih ingin berjuang atas apapun yang terjadi. Kita masih ingin beriringan dan terus saling mengisi. Soal apa yang terjadi esok dan seterusnya, itu bukan kuasa kita karena yang kita tau kita hanya perlu menjalani.

Jadi, untuk sebuah rasa jangan terlalu dipaksakan. Biarlah dia datang dengan sendirinya, kita hanya perlu menjalaninya dengan cara yang kita bisa. Hingga nanti kita akan tau, kita akan dibuat tau, siapakah yang pantas untuk kita perjuangkan. Memang harus sakit terlebih dahulu, agar kita semakin tau bagaimana jika kita melakukan hal itu dan dibuat sakit oleh hal itu. Disitulah, kita akan sama-sama mengerti bagaimana cara memberi hati dan menjaga sebuah hati. Tak perlu gusar menunggu kapan sosok itu akan datang, lebih baik kita memantaskan diri untuk sosok yang telah Dia siapkan untuk kita because Allah is the best of planners.
Jaga baik-baik dia yang mau berjuang bersamamu, dan untuk kamu yang belum menemukan tunggu saja sampai tiba waktu itu. Tidak perlu terlalu terburu-buru.
Karena...
"Saat dua orang yang saling menemukan, bertahan dan menguatkan meski salah satunya harus tersakiti"
adalah sebuah bentuk kebahagiaan yang nyata yang pernah kita miliki.




Dua Puluh Febuari. 
2017. 

Komentar

Postingan Populer