Di Ujung Perpisahan
Semula langkah kita sama
Selangkah menjadi beribu langkah menuju atap yang sama
Bahkan kau percaya, aku pun percaya
Bahwa ujung jalan yang kan kita temui akan menjadi tempat kita yang paling bahagia
Namun, rupanya langkah kita terhenti seketika
Sebab persimpangan yang membuat langkah kakiku mematung disana
Kau bertanya 'kenapa tak kau lanjutkan langkah kakimu saja?'
Aku terdiam, 'sebenarnya aku hendak kemana?' kemudian jawabku terbata
Mendengar jawabku, kaupun terdiam
Tampak kini kau menungguku dengan kebimbangan
'Aku ingin pulang' katamu meyakinkan
Aku masih terdiam, tanpa memintamu pergi atau bertahan
Aku masih berdiri di persimpangan
Langkahmu mulai berjalan meninggalkan
Melihat kepergianmu, tak ada sepatahpun kata yang aku ucapkan
Meski semula kita yakin, kita akan bahagia dalam rumah yang sama
Aku terus berjalan berlawanan dengan arah dimana kau berada
Langkahku memilih terus berjalan menjauhi kau yang ku anggap adalah bagian dari rumah yang ku anggap berharga
Hingga pada suatu rumah, langkahku terhenti
Ternyata aku kembali
Ya, aku kembali pada rumahku yang sudah beribu purnama ku tinggal disana
Rumah dengan segala bahagia, tawa, duka yang telah bersamaku sebelumnya
Aku sadar, ternyata kau bukan rumahku
Aku sadar, ternyata aku sedang sejenak pergi dari kegaduhan dirumahku
Hingga tanpa sadar, teduhmu ku anggap seolah aku sedang mencari rumah
Bersamamu seolah aku yakin, bahwa kita adalah sepasang yang sedang mencari rumah untuk bahagia
Namun rupanya, itu hanya untukmu
Bukan untukku.
Aku kembali pada rumahku
Dan sesaat ku bertemu kembali dengan sosokmu
Kau telah bahagia tinggal dirumahmu
Di rumah dimana kau bisa membasuh lelahmu, bercerita tentang hari bahagia maupun dukamu
Sedang aku yang kembali berdiri di persimpangan jalan itu
Hanya mampu mengucapkan selamat tinggal di dalam hatiku
Berharap kau selalu bahagia di dalam rumahmu
Walaupun aku tau betul, itu sudah terjadi padamu.
17 Juni 2024.

Komentar
Posting Komentar