Seperti Secangkir Kopi
Bagiku, mencintamu seperti menikmati secangkir kopi
Aroma khas yang kau miliki, membuat hariku yang kalut menjadi tak lagi
Bagiku, mencintaimu seperti menikmati secangkir kopi
Ada disetiap malamku, dikala dingin dan sendu mulai menderu
Damainya tidak mungkin ku lupa,
Saat berisik di kepala dan amarah bercampur di dada, aroma wanginya saja sudah membuat pelikku mereda
Kau dan secangkir kopi ku sama, sama-sama membuat kalutku menjadi tenang walau tak ada ragamu disana
Walau aku tau, menikmati secangkir kopi hari demi hari hanya menyakiti ku saja
Bagaimana tidak? Asam lambungku tak bersahabat, hanya perih yang aku rasa ketika egoku tak mau mengalah untuk terus menikmatinya. Sama sepertimu.
Egoku tak berhenti untuk terus mencintaimu, walau jemariku yang terus menuntun pada kenyataan pahit bahwa telah ada sesosok yang lebih baik dariku telah memilikimu.
Maaf, jika dimatamu aku terlampau menjadi pecundang.
Untuk membalas sapamu saja aku tak ada keberanian. Ya, aku sangat takut!
Aku sangat takut rasaku semakin membabi buta, sedang bagimu semua sapa itu biasa saja.
Maaf, aku hanya melahirkan rasa itu lewat tulisan tanpa kau pernah membacanya.
Karena bagiku, cukup dengan mengingatmu saja aku sudah bahagia. Walau sakit, walau perih, tak apa!
Setidaknya, rinduku telah terobati disana. Kau dan secangkir kopi yang ku suka.

Komentar
Posting Komentar