What Is Maturity?

Dari sekian banyak tipe kedewasaan dari tulisan Adi Shankara, saya lebih tertarik untuk mengutip satu kalimat di bawah ini...

"Maturity is when you are able to differentiate between need and want and are able to let go of your wants."

Bisa dibilang, kebutuhan dan keinginan itu sangat berbeda tipis. Saya punya contoh yang paling gampang. Saat kita berada dalam dua pilihan, cieee... 
Pasti banyak dari diri kita, dibingungkan dalam membeli sebuah barang. Kita butuh sepatu, mata kita lebih ngelirik jam tapi uang kita nipis, okesip! 

Terkadang pasti ada atau malah banyak yang lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan, alhasil pas giliran bener-bener butuh jadi gelagapan! Karena udah ngeduluin yang dipengen daripada yang dibutuhin. Memang, gak enaknya ngeduluin apa yang dibutuhin adalah gagalnya memiliki apa yang diingin! Itu pasti. 

Tapi kebayang gak? Setiap manusia itu inginnya ada-ada aja. Kalo dalam psikologinya Freud, manusia itu didasari dengan adanya Id. Keinginan ini itu yang dapat memenuhi adalah Si Ego. Dan, kalau sampai Si Superego itu lemah akhirnya dia gak bakalan bisa ngendaliin segala keinginan dia yang gak ada habisnya itu. Karena Si Superego yang bersifat sebagai pengendali itu lemah akhirnya dia sulit ngebedain mana yang lebih dibutuhkan dan mana yang hanya sekedar menjadi pemuas keinginannya. Singkatnya begitu.

Itu contoh barang. 

Ada juga contoh lain, seperti pasangan. (Tarik nafas dalam-dalam).
Terkadang saat kita sudah bersama seseorang yang kita rasa sudah cukup untuk menambal segala kekurangan dari diri kita, menjadi pelengkap untuk kita, bisa terkalahkan dengan seseorang yang baru saja hadir dalam hidup kita! Dan itu sudah terbukti!
Hanya karena dia lebih menarik dari segi fisik atau bisa memberi kenyamanan sesaat terkadang kita bisa larut di dalam sana. Hingga akhirnya kita lebih memilih mereka-mereka yang baru saja hadir daripada mereka-mereka yang sudah lama tinggal bersama kita. Hanya karena ingin, iya ingin lebih. LOL.

Memang, banyak juga yang mengartikan bahwa itu sah-sah saja. Apalagi banyak juga dari mereka yang setelah menemukan sosok yang baru dalam hidup mereka, ternyata cukup membawa perubahan yang baik untuk hidup mereka. Oke, saya setuju! Tapi, bagi saya itu hanya berlaku bagi mereka-mereka yang memang memahami apa itu butuh dan apa itu ingin. Lagipula juga cukup banyak dari mereka yang sudah memilih seseorang yang baru hadir di hidup mereka ketimbang tetap bersama dengan seseorang yang sudah menemaninya dan mengerti akan kebutuhannya. Pada akhirnya, mereka menyesal akan keputusannya karena yang keinginannya yang terlalu berlebih tidak bisa menutupi kebutuhannya. Alhasil? Menyesal.
 
Karena pada dasarnya, akan selalu ada saja yang kurang bagi mereka yang lebih mementingkan keinginan dan akan selalu merasa cukup bagi mereka yang mementingkan kebutuhan
 

So, if you're in two choices... ask yourself want or need? 
Bedakan keinginan dengan kebutuhan!

Komentar

Postingan Populer